Kamis, 10 Februari 2011

Bahaya Terbesar Penghancur Umat


Cinta, kau manis tanpa gula
Kau indah nan sempurna
Kau surgaku
Kau hidup dan matiku
Kekasih, kau rinduku
Kau sayangku
Kau kucinta dan kumanja
Kau belahan jiwa
Syair-syair penumbuh suasana syahwati kayak ini nih yang kerap kali melambungkan lamunan generasi muslim. Yang kemudian mengkristal jadi ruh dari bagian gaya hidupnya. Hingga karenanya telinga bagaikan tuli, mata kayak buta, lidah terasa pahit dan hati terasa sesak bila sehari nggak nyenandungin syair-syair kayak di atas. Memang asyik sich, apalagi udah ada cewek/cowoh yang dilirik. Kayaknya nggak ada manusia yang sempurna melebihi dia. Setiap saat yang kebayang cuman kemolekan fisik sosok yang dianggap kekasihnya itu, padahal bukan–GeeErr kali ya. Parahnya, ia sering ngebayangin yang nggak-nggak sampe jauhnya amit-amit, di luar jangkauan. Sampe nggak jarang daya tariknya bisa nyeret onggokan “cinta birahi” si abang yang mabuk kepayang.
Lebih konkritnya lagi, sulutan api pembangkit syahwat kayak gituan, terlukis dalam dunia layar lebar dan layar kaca ajaib. Lewat penyajian sinetron-sinetron yang bertajuk cinta birahi serta seks yang vulgar, jorok dan menjijikkan. Tentunya dimaenin si cantik yang aduhai, guna ngebius saku penontonnya yang amoral. Ironisnya pemerannya sendiri juga jijik ngelihat adegan yang dilakukannya. Lalu apa saat shutting ia lupa ingatan?
Memang aneh sich dunia saat ini. Banyak wanita yang antri panjang ngrebutin kursi popularitas, sampe siap mretelin seluruh aurotnya. Tentunya dengan modal yang cukup paten. Rupa bisa dijual, karena cantik dan bentuk tubuh yang menawan. Sampe terdengar ringkik kekufuran kayak ini, “Kalo cuman ciuman sich, ayo saja. Nggak dalam film saja, kayak itu biasa kok”, bagi mereka yang udah punya pacar. Peran apa saja yang diminta cerita nggak ditolak, meski harus ngelakuin adekan panas di atas ranjang sekalipun. Bahkan sebagian mereka nggak mau pake pemain pengganti. Katanya, “kalau aku lakuin sendiri, aku lebih bisa ngontrol emosi and acting aku”
Sungguh begitu memprihatinkan dunia kita saat ini. Seks bebas seakan udah menjamur di mana-mana. Kayak layaknya rumput yang tumbuh di musim hujan. Dunia gelamour (dugem), hedonistik, materialistik dan perkembangan teknologi seakan bagai air hujan yang siap nganterin mereka menuju puncak kenikmatan sesaat.
Seks bebas (free sex) sebenarnya budaya jahiliyyah yang nggak pantas kita tiru, karena kita udah maju dari segi peradaban. Nggak layaklah kalo kita ngaku orang modern tapi budaya jahiliyyah masih kita agung-agungkan. Kembali ke sejarah, salah satu ciri masyarakat jahiliyyah sebelum Rasulullah diutus adalah adanya krisis moral masalah seksual. Pada saat itu wanita cuman sebagai objek seksual (maaf). Wanita dianggap barang dagangan yang nggak ada nilainya sama sekali. Wanita harus ngikut kemauan laki-laki secara mutlak. Sehingga nggak heran kalo ada orang tua yang tega ngubur hidup-hidup anak perempuannya, karena memang dianggap nggak ada artinya, merepotkan dan bikin terhina.
Demikian halnya tabiat wanita saat itu sangat rusak. Mereka cenderung kemayu, nggak kerasan di rumah. Suka tabarruj, lebih mahal “bungkus” dari pada “isi”, kayak itu lho makanan anak-anak; Taro, Topten dll. Sehingga mereka tega ngorbanin “isi” cuman untuk beli “bungkus”. Cuman untuk beli baju, makan dan perhiasan saja mereka tega menjual harga diri. Mereka ingin enak bareng laki-laki lain tapi nggak mau susah-susah menyusui anak, ngerawat dan mbesarin (QS.33:32-33)
Fenomena jahiliyyah di atas kayaknya tumbuh subur lagi di dunia ini. Bahkan justru lebih seru dan saru banget. Perbuatan amoral itu nggak lagi dilakuin secara sembunyi-sebunyi justru ingin diekspos media. Nggak ketinggalan anak-anak sekolahan juga ikutan coba-coba eksperiment. Memang sich, pertama nikmat (katanya,red-) tapi akhirnya bisa kiamat. Belum nikah udah hamil duluan, sehingga si wanita harus nanggung akibat dari perbuatan yang telah mereka lakukan. Dan boleh jadi si pria nggak mau tanggung jawab, malah kabur entah kemana.
Timbul pertanyaan, kalo gitu berarti kita nggak boleh nge-seks donk? Bukannya nggak boleh, bahkan bisa wajib asalkan dengan cara yang benar sesuai aturan, bukan bebas tanpa aturan kayak binatang dan kawan-kawannya itu lho. Istilahnya kumpul kebo, kumpul ayam, kumpul… atau apaalah.
Seks itu fitrah (manusiawi). Tiap insan dewasa normal pasti punya dorongan seks (libido). Libido ini nggak bisa dimampusin, tapi kudu disalurkan pake cara yang halalan, thoyyiban and sehat, kayak makanan azza. Tapi nyatanya, seks yang katanya fitrah dan karunia Alloh nan indah itu berubah fungsi (disfunction) jadi ajang komoditi guna mencari untung sebesar mungkin, kayak itu lho pedagang gudeg. Norma-norma yang berlaku dalam tata kehidupan nggak lagi jadi pegangan. Puncak eksploitasi itu terlihat dengan hadirnya segudang pendatang baru yang kian menantang. Yang siap beraksi pake hidung belang dan “senjata andalannya”. Sehingga aktivitas seks bebas, prostitusi dan pelacuran dianggap pekerjaan halal yang wajib dilindungi pemerintah, nauzubillahi min dzalik…
Kenapa hal itu bisa terjadi dan menimpa mereka? Karena minimnya pendidikan agama bagi generasi muda. Juga karena mereka nggak tau permasalahan seks yang sebenarnya. Nggak ada pendidikan seks yang bisa mengarahkan perilaku mereka. Soalnya ada image bahwa bicara soal seks itu tabu, saru dan nggak etis.
Sebenarnya seks bukanlah barang yang tabu untuk dibicarakan. Namun bangsa kita telah kadung terbawa kultur malu dan tabu bicara masalah seks. Akibatnya sejumlah ajaran Islam tentang seks nggak tersampaikan. Remaja sering kali nggak paham serba-serbi soal seks. Kemudian timbullah pacaran yang dampaknya bisa menjurus pada seks bebas (free sex). Sehingga nggak asing lagi di masyarakat kita muncul istilah “Pemilu” alias pernikahan hamil dahulu. Ujung-ujungnya bisa terjadi aborsi atau mungkin terjangkit penyakit menular seksual. Hiii ……….. ngeri sekali.
Bicara soal hukum dan etika seks secara lugas dan gamblang merupakan ibadah, karena termasuk tafaqquh fiddin. Hal ini nggak akan berdampak negatif, selama dilakukan secara serius, proporsional, arif, ilmiah, etis dan penuh kedewasaan kayak yang diungkap oleh Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam Mas’uliyah at-Tarbiyyah al-Jinsiyyah (1984). Lebih jauh lagi, bicara soal seks justru punya tujuan ngilangin kenggakjelasan mitos dan kesalah pahaman tentang masalah seksual.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan masalah seks,
1. Seks itu ibadah
Wah, enak sekali ya, tapi seks yang kayak apa? Yang jelas aktivitas seks yang diawali oleh adanya ikatan suci pernikahan. Aktivitas seks pasangan suami istri yang sah merupakan pelaksanaan perintah Alloh. Aktivitas seks akan bernilai ibadah dan mendapat pahala bila dilakukan dengan niat, motivasi dan cara yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebaliknya, jika dilakukan dengan niat dan cara yang dilarang, maka akan menjadi bernilai maksiat dan dosa
2. Seks itu rekreasi
Seks merupakan bagian dari proses reproduksi yang bertujuan untuk mendapatkan anak. Selain itu, seks juga merupakan sarana untuk mencari kenikmatan dan bersenang-senang dengan pasangan yang sah. Pada proses reproduksi ini, selain kenikmatan fisik, Alloh memberikan aturan yang tegas bagaimana cara memenuhinya.
Tetapi perlu digarisbawahi, jika seks sudah diselewengkan dan ditempatkan nggak sebagaimana mestinya pasti akan menimbulkan hal-hal yang nggak kita inginkan. Bahaya terbesar akan mengancam umat. krisis moral bisa bikin bangsa kita keok and terpuruk oleh peradaban. Umat Islam menjadi nggak bakalan bisa jaya kalo generasinya udah pada kecanduan free sex.
Adapun akibat dari penyimpangan perilaku seksual (free sex) antara lain:
1. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Remaja yang sudah sering ngelakuin hubungan seks akan selalu terdorong untuk melakukan kembali dan karena belum ada pasangan tetap maka akan cenderung “jajan” cari selera yang baru dengan berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular seksual kayak gonorhoe, cacar lunak, siphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan adanya komplikasi tetap berupa infertilitas dan kemandulan.
2.Kanker leher rahim
Hubungan seks pra nikah pada umumnya terjadi di kalangan remaja yang usianya belum cukup dewasa. Pada usia remaja, maturitas sel-sel epitel mulut rahim belum cukup matang. Adanya rangsangan seksual (gesekan benda tumpul/penis) akan memacu terjadinya proses keganasan pada leher rahim (kanker).
3. Kehamilan yang nggak dikehendaki dan abortus provokatus kriminalis.
Dampak langsung yang sering terjadi adanya hubungan seks pra nikah adalah terjadinya kehamilan yang nggak dikehendaki dan upaya melakukan aborsi ilegal.
Disamping itu, sedikitnya ada 6 dosa akibat adanya perbuatan pergaulan bebas (free sex). Keenam-enamnya akan ditanggung oleh si wanita sedangkan si pria cuman naggung satu.
Adapun 6 dosa tersebut adalah:
1. Dosa biologis
Dosa ini cuman dialami oleh si wanita. Wanita harus kehilangan keperawanan, selaput dara sobek dan rasa sakit yang sangat. Wanita pulalah yang akan hamil, melahirkan, menyusui, merawat dan membesarkan bayi akibat “kecelakaan yang nikmat” tersebut. Sedangkan si pria cenderung nggak mau tahu, bahkan pergi nggak terdeteksi
2. Dosa psikologis
Dosa ini juga cenderung cuman dialami si wanita. Karena secara psikis ia yang menanggung malu, putus asa, stress dan menyesal
3. Dosa sosiologis
Dosa inipun banyak dialami oleh wanita, karena status sosialnya udah berubah menjadi nggak perawan lagi. Kadang ia dikucilkan, dicaci-maki atau diusir dari komunitas masyarakat. Sedang si pria belum diusir udah kabur duluan
4. Dosa akademis
Kalo udah terjadi kayak gituan, wanitalah yang akan terhambat menikmati pendidikan secara formal. Boleh jadi ia nggak sanggup nyelesaikan sekolah karena beban mental atau di DO
5. Dosa historis
Secara historis, wanita lebih sensitif terhadap peristiwa pahit yang telah terjadi. Ia cenderung trauma dan sukar melupakan peristiwa masa lampau. Ini akan menjadi beban tersendiri baginya.
6. Dosa teologis
Dosa ini akan dialami oleh wanita maupun pria yang nge-seks tersebut. Dan inilah dosa sesungguhnya yang akan mendapat laknat dari Alloh swt serta diancam neraka, jika sampai akhir hayatnya nggak mau tobat.
Memang, seks merupakan hajat dasar manusia. Ia nggak boleh dibunuh, tapi jangan pula diumbar. Sayang banyak manusia yang terpedaya oleh buaian nafsu ini. Yang perlu kita lakuin saat ini cuman ngupayain agar kita nggak terjerumus dalam free sex tersebut. Juga nasehatin saudara-saudara kita yang lain agar lebih hati-hati. Mari jaga pandangan, jangan biarin pandangan kita liar kemana-mana kalo ada pengundang syahwat lewat. Hindari sedini mungkin pergaulan dengan lawan jenis secara berlebih. Jangan suka ikhtilat kecuali dalam tiga hal, pertama: dalam tujuan dakwah, kedua: dalam tujuan pendidikan dan ketiga dalam tujuan kesehatan (Jumhur ulama). Dan bagi yang udah siap nikah nggak usah nunggu-nunggu atau dipersulit apalagi bagi akhwat. Intinya segeralah menikah sebelum “bahaya terbesar itu” menimpa diri kamu

1 komentar:

  1. The King Casino Review, Bonuses & More | CommunityKhabar
    Review of the The King Casino Online casino and a number of other useful facts about it. The casino has a 10bet nice selection 더킹카지노 of matchpoint games, a wide range of

    BalasHapus